Secangkir Kopi Inspirasi |
Studi terbaru mengenai perilaku manusia membuktikan bahwa uang tak hanya mempengaruhi pola pikir seseorang. Memiliki uang berlimpah juga menciptakan kebahagiaan tersendiri bagi kebanyakan orang.
Hanya saja, bukan jumlah atau berapa banyak uang yang menentukan kebahagiaan tersebut. Studi yang sama menemukan bahwa hubungan antara uang dan kebahagiaan hanya berkisar 1 persen.
“Kuncinya terletak pada bagaimana kita memanfaatkan uang tersebut,” ujar Daniel Gilbert, Ph.D. “Membeli mobil atau gadget keluaran terbaru maupun membelanjakan pakaian hanya menciptakan kebahagiaan sesaat. Berwisata justru memberikan kepuasan yang lebih lama,” tegas professor dari Harvard dan penulis buku Stumbling on Happines
Apa lagi faktor penting yang bisa memberikan kebahagiaan? Berikut ini beberapa diantaranya :
1. Hiduplah di Hari Ini
Masa lalu takkan bisa kembali dan muncul lagi. sedangkan masa depan selalu penuh ketidak pastian. Untuk itu, hiduplah untuk hari ini. lakukan yang terbaik yang hari ini bisa dilakukan.
2. Temukan Tujuan
Hidup adalah sebuah perjalanan. Untuk itu, seperti lazimnya melakukan perjalanan, persiapkan diri dengan segala perlengkapan peta. Termasuk dalam hal ini yaitu menentukan arah dan tujuan tersebut.
Untuk menemukan tujuan, bertanyalah pada diri sendiri. Kenalilah segala kemampuan dan kekurangan diri untuk menghasilkan identifikasi pada apa yang ingin dicapai dan ingin menjadi seperti apa. Sekali hal ini ditemukan, maka perjalanan niscaya akan lebih terarah.
3. Menjaga Keseimbangan
Hidup setiap orang dipengaruhi empat aspek penting, yaitu otak atau pikiran, emosi atau kejiwaan, nilai agama, dan fisik atau kondisi tubuh. Belajar dan berlakulah bijak pada keempat aspek tersebut.
4. Mudah Memaafkan
Satu-satunya orang yang menderita saat tidak memberikan maaf pada kesalahan orang lain yaitu diri sendiri. Orang lain kebanyakan justru kerap merasa tidak peduli pada apa yang terjadi pada diri sendiri. Karena itu, tanamkan sikap pemaaf pada diri sendiri.
5. Menerima Perubahan
Tak ada yang kekal dalam hidup ini. Dan setiap manusia hanya bisa berusaha. Menerima setiap sendi perubahan merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan kebahagiaan sesungguhnya.
Makin tinggi kemampuan diri beradaptasi, maka semakin mudah seseorang menerima setiap perubahan yang terjadi. Lepas dari itu, menerima keadaan juga berarti membuka peluang dan kesempatan lebih besar.
6. Mencari Suasana Baru
Dalam kesulitan, menarik diri untuk sementara waktu dan melihat masalah secara keseluruhan bisa menciptakan peluang tersendiri. Sama halnya dengan melihat tempat atau mencari suasana baru. Hal seperti ini akan membuka mata dan akal bahwa ada banyak aspek yang bisa diperhatikan selain berkutat pada kesulitan.
7. Perbanyak Membaca
Selain menerima setiap perubahan, salah satu sikap terbaik menghadapi masalah yaitu keinginan untuk terus belajar. Jangan pernah terpaku maupun terlena pada satu keadaan. Jadilah pribadi yang terus tumbuh dan lebih baik dari hari ke hari. Cara paling gampang yaitu banyak membaca.
8. Saran Orang Lain
Pada taraf tertentu, membaca tak bisa mengakomodasikan derasnnya perubahan yang terjadi. Dalam keadaan ini, hasrat belajar untuk meningkatkan kemampuan diri bisa dilakukan dengan berguru pada orang lain. Ingatlah bahwa tak pernah ada kata tua untuk belajar.
9. Tulislah
Salah satu aspek terbaik manusia yaitu kenangan—baik yang indah maupun yang buruk. Hanya saja, jangan pernah menunggu kenangan itu terjadi kembali. Sebaliknya, jadikan kenangan tersebut sebagai pelecut semangat untuk bangkit dari keterpurukan.
Dalam praktiknya, buatlah catatan atau buku harian. Tulislah segala hal, termasuk kenangan baik dan buruk dalam buku itu. sesekali waktu,baca kembali buku tersebut untuk mengetahui seberapa jauh perubahan yang telah terjadi.
10. Perkuat Kenangan
Terkait menjadikan kenangan sebagai senjata, kemampuan seseorang untuk mengingat pada umumnya akan makin menurun seiring dengan usia. Untuk itu, perkuat hal ini dengan menyisipkan foto maupun video dalam buku harian.
11. Tetap Tersenyum
Tak ada yang sanggup menerobos hati yang tenang dan terang. Bersikaplah bahagia tanpa pengecualian apapun dengan cara berbagi senyum dan tawa bersama orang lain.
12. Banyak Memberi
Ungkapan klasik seperti “Makin banyak member, makin banyak yang diterima” ternyata tak pernah using. Nilai manusia bukan terletak pada apa yang sudah di dapat, melainkan apa yang telah diberikan.
13. Bersosialisasi
Setiap orang perlu orang lain untuk menilai diri sendiri. Untuk itu, mengenali diri sendiri bisa dilakukan dengan cara bersosialisasi. Keuntungan tambahannya, cara ini bisa membantu meningkatkan kemampuan belajar dari orang lain.
14. Tua dan Muda
Jangan pernah memilih dalam bersosialisasi, termasuk dalam factor usia. Bergaulah dengan mereka yang berjiwa untuk menemukan sesuatu yang baru. Tapi, jangan lepas dari pergaulan dengan mereka yang lebih tua untuk mendapatkan nilai-nilai kebijaksanaan.
15. Menerima Kesalahan
Jangan pernah takut untuk berbuat salah. Kebanyakan pribadi sukses telah melewati berbagai macan rintangan dan kegagalan. Faktanya, kebahagiaan sejati terpendam dalam kesalahan-kesalahan yang dilakukan di masa lalu.
16. Berhitung Resiko
Hidup penuh dengan tantangan. Kenyataannya, dibalik tantangan terdapat kesempatan bagi seseorang yang ingin maju dan berkembang. Pada umumnya, makin besar tantangan, maka makin tinggi pula kemungkinan untuk meraih kesuksesan dan kebahagiaan.
17. Menangis
Dalam keadaan tertentu, menangis bisa menjadi obat paling mujarab dalam mengantisipasi masalah dan perubahan.
18. Istirahat Sejenak
Hargailah diri sendiri dengan memberikan semacam insentif seperti berlibur, menonton, dan sebagainya. Berlibur sejenak bisa membangkitkan kembali energy yang telah terkuras.
19. Bekerja Cara Cerdas
Kebanyakan mereka yang mengalami depresi terjadi lantaran tak memiliki kemampuan cukup untuk menghadapi masalah. Dalam artian lebih sempit, orang-orang seperti ini tidak bekerja dengan cerdas, melainkan bekerja dengan keras.
Untuk itu, jangan tempatkan segala sesuatu pada diri sendiri. Belajarlah untuk memberikan kepercayaan atau mendelegasikan tugas maupun meminta tolong pada orang lain. Meminta pertolongan bukanlah kelemahan.
20. Jadi Diri Sendiri
Tak ada cermin yang tak retak. Namun, tak ada cermin yang bisa sama menggambarkan dua orang yang berbeda. Untuk itu, jadilah diri sendiri dengan tidak bersikap seperti yang diinginkan orang lain.
Meski demikian, jangan menganggap pendapat orang lain tak berharga. Belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik tanpa kehilangan identitas pribadi.